Dalam pengelolaan sistem pendidikan, sering didasari dengan pemikiran yang keliru. Jika orang mendengar tentang pendidikan bertaraf internasional maka pendidikan Indonesia itu bertaraf lokal dan kurang bermutu. Padahal Indonesia merupakan bagian integral dari sistem internasional, jadi pendidikannya juga pendidikan bertaraf internasional. Namun demikian, dalam persaingan mutu antar bangsa antar negara yang berlomba-lomba dengan ketat untuk menjadi yang paling unggul, sebagian dari pendidikan itu ketinggalan mutunya. Dalam konteks persaingan, sesungguhnya yang disebut sekolah bertaraf internasional adalah sistem pendidikan yang mutu perencanaan, proses, dan produknya diukur dengan kekuatannya untuk bersaing pada taraf internasional. Sekurang-kurngnya mutu output pendidikan bertaraf internasional adalah setaraf dengan mutu yang dihasilkan bangsa-bangsa lain.
Konsep pendidikan bertaraf internasional artinya pendidikan yang proses pengelolaannya serta hasilnya memiliki mutu yang mutunya sederajat atau lebih baik daripada yang dihasilkan oleh sekolah-sekolah pada taraf internasional. Dari konsep ini dapat dirumuskan bahwa mutu pendidikan Indonesia ditandai dengan ;
- memenuhi target kinerja pada proses maupun output pendidikannya melebihi target minimal Standar Nasional Pendidikan (SNP). Tujuan ini bermakna bahwa sekolah bertaraf internasional selalu berusaha mencapai target yang ditetapkan pada rencana pada 8 standar nasional dengan menetapkan target plus sekolah bertaraf internasional dilihat dari sisi tujuan pencapaian target adalah sekolah efektif.
- menetapkan target kinerja proses maupun output dengan mempertimbangkan rujukan proses dan hasil yang diwujudkan sekolah lain di negara maju sehingga lulusannya dapat berdaya saing internasonal.
- menetapkan target kinerja belajar siswa dapat melaksanakan kegiaatan kolaborasi internasional.
- menetapkan target kinerja belajar siswa dapat bersaing memperebutkan kejuaraan bidang akademik, olah raga, mapun seni.
Agar target kinerja belajar siswa memenuhi syarat minimal untuk dapat bersaing dengan kinerja belajar siswa di negara-negara maju, maka sekolah perlu mengetahui kinerja proses dan kinerja output sekolah unggul di berbagai negara. Kinerja proses dapat dilihat pula pada berbagai model instrumen penjaminan mutu yang tersebar di internet seperti
- penjaminan mutu kepemimpinan http://mdk12.org/process/leading/p_indicators.html.
- http://books.google.co.id/books?id=Gx1OF1P7aQoC&pg=PA119&lpg=PA119&dq=instrument+school+evaluation&source=bl&ots tentang evaluasi sekolah.
Proses penentuan mutu yang menggunakan pembanding internasional dapat menggunakan tabel perbadingan output seperti tabel berikut ini.
standar | Indikator mutu internal | Indikator Mutu Internasional | Target Mutu Internal |
Penggunaan TIK sebagai Media Belajar | Guru belum mempergunakan blog sebagai media belajar siswa. | Guru menggunakan blog sebagai media komunikasi, meningkatkan daya baca, kebanggaan karena siswa memiliki karya yang dapat dinikmati dunia, berkolaborasi, berdiskusi, penguat motivasi, interaksi, partisipasi, keterikatan pada kelompok, kebahagian bersama, berdialog, mengembangkan kereativitas, merefleksi apa yang sudah dipelajari, dan membuka ruang kelas ke jaringan dunia. (Selandia Baru)
| Siswa secara berkelompok menggunakan blog untuk menyimpan produk belajarnya |
Menggunakan metode dan strategi yang variatif. | Guru belum menerapkan metode dan strategi pembelajaran yang pariatif. | Guru menyeleksi metode dan strategi yang sangat beragam sesuai dengan perkembangan teknologi.(Maryland, USA) | Guru menerapakan metode dan strategi mengajar yang selalu terbarukan dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang selalu meningkat mutunya. |
Model analisis target seperti di atas merupakan instrumen untuk membangun peluang baru dalam rangka meningkatkan kinerja belajar siswa dengan standar yang lebih dinamis dan lebih kompetitif.
Sumber : Guru Pembaharu
0 komentar:
Posting Komentar