PERSPEKTIF MATA PELAJARAN MATEMATIKA,IPA,IPS DAN PKN
DI SEKOLAH
Oleh : Drs.Akhmad Solikhin, S.Pd, MM
(Dosen Fakultas Psikologi UPI YAI)
1. e-Learning
Elektronik atau belajar dengan bantuan komputer sudah ada sejak 1970.
Dengan menggunakan monitor layar hijau melalui sebuah komputer mainframe berkecepatan rendah, tetapi apakah metode tersebut dapat dikatakan sebagai e-Learning. Tentu saja hal tersebut bukan merupakan jawaban yang tepat mengenai e-Learning. Tanpa definisi yang jelas mengenai e-Learning, sangatlah sulitmemutuskan benar atau tidak untuk disebut sebagai e-Learning.
1.1. Definisi e-Learning
Berbagai pendapat dikemukan untuk dapat mendefinisikan e-Learning secara tepat. e-Learning sendiri adalah salah satu bentuk dari konsep Distance Learning..Bentuk e-Learning sendiri cukup luas, sebuah portal yang berisi informasi ilmu pengetahuan sudah dapat dikatakan sebagai situs e-Learning. E-Learning atau Internet enabled learning menggabungkan metode pengajaran dan teknologi sebagai sarana dalam belajar. (Dr. Jo Hamilton-Jones).e-Learning adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan danlayanan dalam belajar. (Vaughan Waller, 2001) 6
Definisi lain dari e-Learning adalah proses instruksi yang melibatkan penggunaan peralatan elektronik dalam menciptakan, membantu perkembangan,menyampaikan, menilai dan memudahkan suatu proses belajar mengajar dimana pelajar sebagai pusatnya serta dilakukan secara interaktif kapanpun dan dimanapun.
1.2. Konsep e-Learning
Metode pengajaran tradisional masih kurang efektif jika dibandingkan dengan metode pengajaran modern. Sistem e-Learning diharapkan bukan sekedar menggantikan tetapi diharapkan pula untuk dapat menambahkan metode dan materi pengajaran tradisional seperti diskusi dalam kelas, buku, CD-ROM dan pelatihan komputer non internet.
Berbagai elemen yang terdapat dalam sistem e-Learning adalah :
* Soal-soal : materi dapat disediakan dalam bentuk modul, adanya soalsoal yang disediakan dan hasil pengerjaannya dapat ditampilkan. Hasil tersebut dapat dijadikan sebagai tolak ukur dan pelajar mendapatkan apa yang dibutuhkan.
* Komunitas : para pelajar dapat mengembangkan komunitas online untuk memperoleh dukungan dan berbagi informasi yang saling menguntungkan.
* Pengajar online : para pengajar selalu online untuk memberikan arahan kepada para pelajar, menjawab pertanyaan dan membantu dalam diskusi.
* Kesempatan bekerja sama : Adanya perangkat lunak yang dapat mengatur pertemuan online sehingga belajar dapat dilakukan secara bersamaan atau realtime tanpa kendala jarak.
* Multimedia : penggunaan teknologi audio dan video dalam penyampaian materi sehingga menarik minat dalam belajar.
2. Kelebihan dan Kekurangan e-Learning
2.1. Kelebihan e-Learning
Dalam bentuk beragam, e-Learning menawarkan sejumlah besar keuntungan yang tidak ternilai untuk pengajar dan pelajar :
Pengalaman pribadi dalam belajar : pilihan untuk mandiri dalam belajarmenjadikan siswa untuk berusaha melangkah maju, memilih sendiri peralatanyang digunakan untuk penyampaian belajar mengajar, mengumpulkan bahanbahan sesuai dengan kebutuhan.
Mengurangi biaya : lembaga penyelenggara e-Learning dapat mengurangi bahkan menghilangkan biaya perjalanan untuk pelatihan, menghilangkan biaya pembangunan sebuah kelas dan mengurangi waktu yang dihabiskan oleh pelajaruntuk pergi ke sekolah.
Mudah dicapai: pemakai dapat dengan mudah menggunakan aplikasi e-Learningdimanapun juga selama mereka terhubung ke internet. e-Learning dapat dicapaioleh para pemakai dan para pelajar tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
Kemampuan bertanggung jawab : Kenaikan tingkat, pengujian, penilaian, dan pengesahan dapat diikuti secara otomatis sehingga semua peserta (pelajar,pengembang dan pemilik) dapat bertanggung jawab terhadap kewajiban merekamasing- masing di dalam proses belajar mengajar.
ICT dapat menghadirkan informasi baru sehingga membantu siswa memahami hal-hal yang belum dipahami.
Menggunakan ICT bagi guru pada hakekatnya mengembangkan cara mengajar sesuai dengan kemajuan tehnologi terutama dapat mengikuti perkembangan Negara-negara maju.
Merangsang daya kreatifitas berpikir siswa.
2.2. Kekurangan e-Learning
Beberapa kekurangan yang dimiliki oleh pemanfaatan e-Learning:
Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar mengajar.
Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (Information, Communication and Technology).
Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer).
Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan tentang internet.
Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
3. Pengenalan Praktis e learning.
Penggunaan ICT dalam pendidikan meliputi 2 hal yaitu aspek pengajaran yang melibatkan guru menggunakan ICT dan aspek pembelajaran yang melibatkan murid menggunakan ICT.
Mengapa kita menggunakan ICT ?
Meningkatkan pemahaman terhadap pelajaran.
Meningkatkan motivasi.
Memberikan murid menentukan pembelajaran sendiri
Mengakses informasi yang sukar diperoleh.
Meningkatkan kreativitas.
Meningkatkan kemahiran ICT.
3.1. Penggunaan ICT dalam Pengajaran dan pembelajaran.
(a) Tutorial.
ICT digunakan untuk pembelajaran tutorial apabila digunakan untuk menyampaikan informasi/pelajaran berdasarkan urutan urutan yang telah ditetapkan.
Pembelajaran tutorial meliputi :
Pembelajaran ekspositori yaitu penjelasan terperinci.
Demonstrasi dan latihan.
(b) Eksplorasi.
Penggunaan ICT untuk pembelajaran berlaku apabila ICT digunakan sebagai media untuk :
mencari dan mengakses informasi dari internet.
melihat demonstrasi sesuatu kejadian sesuai urutan dengan software dan hardware.
(c). Alat aplikasi.
ICT dikatakan sebagai alat aplikasi apabila membantu murid melaksanakan tugas.
Contoh : - membuat dan menganalisa diagram dalam pelajaran matematika.
(d) Komunikasi.
ICT dikatakan sebagai alat untuk memudahkan komunikasi antara guru dengan murid dalam mengirim,dan menerima informasi.
4. Contoh – contoh praktis e learning dalam kelas.
4.1. Pembelajaran dengan Internet.
Kompetensi Dasar : Siswa dapat mendiskripsikan system tata surya secara sederhana
Langkah 1
Murid diminta membuka sumber informasi melalui web pada mesin pencari seperti : http://www.google.com atau http://www.msn.com atau http://www.yahoo.com .
Langkah 2
Ketik “ Tatasurya “ pada kolom mesin pencari lalu klik.
Langkah 3
Setelah muncul beberapa home page atau website, maka suruh siswa memilih salah satunya.Kemudian berikan waktu kepada siswa untuk membaca artikel .
(Biarkan siswa mengakses web atau home page yang berbeda)
Langkah 4
Siswa ditugaskan membuat rangkuman dari web atau home page yang telah dibaca.
Langkah 5
Siswa secara bergiliran mempresentasikan hasil kerjanya dan menyebutkan sumbernya.
Langkah 6
Siswa dengan bantuan guru membuat rangkuman dan kesimpulan .
Catatan :
Langkah langkah ini dapat dimodifikasi sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dalam pembelajaran.
4.2. Pembelajaran menggunkan e-mail (Elektronik Mail)
Syarat utamanya :
Guru dan siswa harus mempunyai email
Sekolah mempunyai website
Langkah 1
Guru merumuskan soal pada website sekolah pada kolom yang ditentukan (akademik, evaluasi)
Langkah 2
Siswa disuruh mengakses tugas / soal melalui web site sekolah sesuai dengan kolom yang ditentukan.
Langkah 3
Siswa menjawab pertanyaan/mengerjakaan tugas di e-mail masing-masing dan dikirim (repaly) ke e-mail guru
Langkah 4
Guru mengoreksi jawaban siswa dan mereplay hasil (koreksi atau nilai) dan direplay ke email masing masing siswa.
4.3 Pembelajaran menggunakan Soft Ware Pendidikan ( Education Software )
Langkah 1
Guru harus mengeksplor terlebih dulu software pendidikan yang akan digunakan.
Langkah 2
Guru membuat scenario pembelajaran sesuai dengan content software
Langkah 3
Guru mengajar dengan menggunakan software tersebut dengan tetap memperhatikan bahwa software hanya sebagai alat Bantu mengajar.
Sumber : Media Artikel PsikoMedia.com
0 komentar:
Posting Komentar